Kamis, 24 Februari 2011

Perjalan Ke Gua Hiro Makkah

     Sore itu kira-kira tanggal 28 Oktober 2010. Aku bersama beberapa temen mengobrol, berdiskusi, kemudian merencanakan untuk bisa mendaki gua Hiro, kami berempat bersama temen-temen merencanakan dengan matang, untuk bisa mendaki ke gua Hiro
keesokkan harinya, tetapi Allah berkehendak lain, pada saat mau berangkat ternyata semua temen-temen membatalkan niat itu. Tak mengapa akhirnya aku berangkat sendiri karena sudah aku niati untuk napak tilas perjalanan nabi.
     Masya Allah, luar biasa pemandangan yang bisa saya lihat dari puncak gua Hiro. Gua Hiro orang sana menyebutnya dengan istilah Jabal Nur. (Jabal = Gunung). Foto di  atas adalah Jabal Nur. Dan dipuncaknya ada gua. Apabila kita melihat dari gua itu kearah lurus, maka akan melihat Jam Besar di sekitar Kabah. ya... disitulah nabi berkalwat untuk menerima ayat-ayat Quran pertama kali.
     Untuk menaiki puncak itu aku sempat beberapa kali istirahat, karena memang hampir setiap pendakian itu kemiringannya sekitar 70 - 90 %, syukurlah disitu dibantu oleh anak tangga yang berjumlah sekitar 800 trap dengan beberapa pagar dari besi. Ditengah perjalana aku bertemu dengan orang-orang pakistan dengan bahasa inggris sekenanya aku bisa berkenalan dengan mereka bertiga. Akhirnya sampai juga di puncak jabal nur, atau gua hiro.

     Tulisan itu dibuat oleh orang-orang sekitar situ, dan aku sempatkan untuk mejeng didepan gua Hiro. Saat pendakian disana akan ditemui monyet (ajaib) monyet bisa membuka botol air minum, serta ada beberapa ekor kambing gunung.

     Disitu kita bisa menikmati pemandangan kota makkah yang sangat indah nan menawan.