Senin, 27 Juli 2009
Goa Maharani
Wow... luar biasa, mendengar namanya saja sudah menunjukkan suatu kemashyuran,kegagahan. Goa itu sudah direnovasi sedemikian rupa sehingga bagi pengunjung yang datang akan dapat leluasa untuk melihat dan memperhatikan sekelilingnya.
Stalagtit dan stalagmit terpampang di dinding-dinding goa, bagaikan lukisan alam yang tertukir sejak dahulu kala. Tetesan air membuat suaranya begitu bergemah, diiringi oleh angin yang berhembus dari aliran kipas angin membuat suasana goa menjadi dingin.
Kita dapat menuruni tangga ke bawah dengan mudah karena sudah direnovasi sedemikian rupa, dibuat jalan melingkar dengan nama-nama yang khas dari peninggalan sejarah.
Konon saat itu ada seorang bangsawan yang dikejar-kejar oleh musuhnya hingga bangsawan tersebut menyelamatkan diri masuk di goa itu, hingga beberapa hari dalam masa pengejaran beliau bersembunyi di situ dan selamatlah bangsawan tersebut.
Saat itu lubang goa hanya bisa dimasuki oleh sekujur tubuh saja.
Setelah sang bangsawan keluar dari persembunyiaanya beliau mengajak para hulubalangnya untuk melihat goa tersebut.
Hingga saat ini, goa tersebut sudah dirawat sedemikian indahnya, didepannya ada kebun binatang yang dapat dinikmati oleh para pengunjung. Ada Harimau, Onta, jenis burung dan unggus, ular, kuda nil, dan lain-lain. Letak goa Maharani satu areal dengan Jatim Park II di Lamongan. Jatim Park II ini sering disebut dengan Taman Wisata Bahari Lamongan.
Perjalanan dari suramadu kami tempuh dalam waktu kurang lebih 1,5 jam.
Sabtu, 25 Juli 2009
Minggu, 19 Juli 2009
Wisata ke Jogyakarta
1. Borobudur
2. Bukit Menoreh
3. Pantai Baron
4. Pantai Parang Tritis
Perjalanan wisata ke Jogyakarta sunggu menyenangkan, betapa tidak? mulai dari berangkat sungguh suatu yang tak terduga, kami tidak mendapatkan penerbangan dari Bontang menuju Balikapapan, tapi tak apalah ada hikmahnya koq?
Jadi perjalanan kami menggunakan mobil kijang carteran berangkat pukul 09.00 pagi dari Bontang, ya... refreshing kami dalam perjalanan sungguh sangat menyenangkan melihat keindahan alam, pohon, bukit, rumah-rumah, gedung, jembatan, sungai, bahkan langit sekalipun.
Sampai di Sepinggan kira=kira pukul 14.00 eh... ternyata penerbanganya diundur sampai pukul enam sore,tak apalah kami sekeluarga ya... happy happy saja. Kami sekeluarga sungguh sangat senang karena baru pertama ini kami naik pesawat pada malam hari, ya... seru, serem a..syik melihat pemandangan alam pada waktu malam.
Sampai di Jogya kira-kira pukul delapan malam, langsung menuju ke hotel di sekitaraan Malioboro dan kami sempatkan membeli makan malam di kaki lima, itu lo.. yang membuat kami terkesan cara memasaknya pakai tungku.... yang diisi dengan arang, jadi sudah jelas perut yang kosong semakin perih, karena cara memasaknya satu persatu belum lagi nunggu antrean baru satu jam, kami bisa menikmati mie rebus ala Jogya,
Keesokan harinya kami sempat tur ke Kraton Jogya, Borobudur, Prambanan, dan Mampir di even pameran komputer di JEC janti Jogya, dan kami sempatkan beli oleh-oleh di boutiq batik.
Pada hari berikutnya juga kami bersama teman pergi ke Pantai Parang Tritis, dan Baron. Perjalan itu lo... yang sangat menyenangkan lewat Wonosari yang jalannya hotmix dan pulangnya cukup malam sekitar pukul setengah sembilan malam.
Kemudian pada esoknya kami sekeluarga cabut ke Malang, dan kami sempatkan makan malam di daerah Saradan Madiun.
Selasa, 14 Juli 2009
Tangkuban Perahu dan Ciater Bandung Jawa barat
Kami satu rombongan dari rekan-rekan guru SD dan SLTP se Bontang sebanyak 26 orang, melakukan studi wisata ke Bandung tgl 17 - 20 Mei 2009. Kami melakukan studi wisata ke beberapa SD favorit dan berkunjung ke dinas pendidikan kota Bandung.
Setelah melakukan acara rangkaian studi wisata hari berikutnya, kami sempatkan menuju ke tempat wisata Gunung Tangkuban Perahu, lumayan....lah perjalanan tidak begitu jauh, kami menikmati pemandangan yang luar biasa.... kami rasakan, pohon-pohon yang rindang, suhu yang dingin, matahari yang bersinar tidak begitu panas, dikarenakan kabut-kabut tebal gunung yang masih menyelimuti di siang hari itu.
Perjalan yang tidak begitu jauh membuat kelelahan kami hilang seketika begitu turun melihat kawa Tangkuban Perahu. Bahu asap belerang sangat menyengat hidung. Dari kejauhan terlihat pegunungan yang cukup menyejukkan hati, warna kebiruan terlihat dari jauh. Itulah kebesaran Allah yang telah menciptakannya.
Langganan:
Postingan (Atom)